Proses pengolahan industri kelapa sawit sampai menjadi minyak kelapa
sawit (CPO) terdiri dari beberapa tahapan yang dimulai dari:
a. Jembatan Timbang
Di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit, jembatan timbang yang dipakai
menggunakan sistem komputer untuk mengukur berat (tonase) semua Truk
Pengangkut Tandan Buah Sawit (TBS) baik dari Perkebunan Sawit Swasta,
perkebunan rakyat (plasma) dan perkebunan pemerintah (PTPN). Jembatan
Timbang adalah salahsatu tahapan awal dalam proses pembuatan kelapa
sawit menjadi CPO.
Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu kendaraan pengangkut Buah
Sawit melewati jembatan timbang lalu berhenti ± 5 menit, kemudian berat
kendaraan pengangkut buah sawit dicatat awal sebelum Tandan Buah Sawit
dibongkar dan di sortir, kemudian setelah dibongkar dari kenderaan
pengangkut kembali ditimbang, lalu selisih berat awal dan akhir adalah
berat TBS yang diterima pabrik kelapa sawit. Jembatan Timbang Truk Buah Sawit
b. Penyortiran Buah Sawit
Buah kelapa sawit yang masuk ke Pabrik Kelapa Sawit, kualitas &
kematangannya harus diperiksa dengan baik. Proses pemeriksaan buah
sawit ini sering disebut sortir buah. Jenis buah yang masuk ke Pabrik
Sawit pada umumnya jenis Tenera atau jenis Dura. Kriteria matang panen
merupakan faktor yang sangat penting dalam pemeriksaan kualitas buah
sawit di stasiun penerimaan Buah.
Tingkat Pematangan buah sawit mempengaruhi terhadap rendamen minyak
dan ALB (Asam Lemak Buah/ FFA = Free Fatty Acid) yang dapat dilihat pada
tabel berikut :
Kematangan buah
Rendemen minyak (%)
Kadar ALB (%)
Buah mentah
13 – 17
1,6 – 2,8
Setengah matang
18 – 24
1,7 – 3,3
Buah matang
25 – 31
1,8 – 4,4
Buah lewat matang
27 – 31
3,8 – 6,1
Setelah penyortiran, buah sawit tersebut dimasukkan ke
tempat penimbunan sementara ( Loading ramp ) lalu diteruskan ke
stasiun perebusan sawit ( Palm Oil Sterilizer ).
Sortir Buah Sawit
c. Proses Perebusan buah Sawit (Sterilizer)
Lori buah yang telah diisi Tandan Buah Segar dimasukan ke dalam
sterilizer dengan memakai capstan. Sterilizer saat ini ada berbagai
model:
Sterilizer Horizontal (konvensional)
Vertical Sterilizer
Continuous Sterilizer (CS) – Hak Paten CB-MODIPALM (Malaysia)
Oblique Sterilizer
Dll
Tujuan perebusan :
Mengurangi peningkatan asam lemak bebas (ALB/FFA)
Mempermudah proses pelepasam buah sawit pada threser
Menurunkan kadar air buah sawit
Melunakkan daging buah sawit, sehingga daging buah sawit mudah lepas dari biji (nut)
Bila poin ke-2 tercapai secara efektif, maka semua poin-poin yang
lain akan tercapai juga. Sterilizer horizontal (konvensional) memiliki
bentuk panjang 26 m dan diameter pintu 2,1 m. Dalam sterilizer dilapisi
Wearing Plate dengan tebal 10 mm yang mempunyai fungsi untuk menahan
steam, dibawah sterilizer terdapat lubang yang gunanya untuk proses
membuang air kondesat agar proses pemanasan di dalam sterilizer tetap
seimbang.
Dalam proses perebusan minyak yang terbuang± 0,8 % . Dalam
melakukan proses perebusan diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer
yang disalurkan dari boiler. Uap yang masuk ke sterilizer 2,7 -3 kg/cm2 ,
dengan suhu 140° C dan direbus selama 90 menit.
Horizontal Sterilizer Pabrik Kelapa Sawit
d. Proses Penebah (Threser Process)
ada beberapa alat/mesin disini:
Hoisting Crane (jika memakai rebusan horizontal)Fungsi
dari Hoisting Crane adalah untuk mengangkat lori buah sawit dan
menuangkan isi lori buah sawit ke bunch feeder (hooper). Dimana lori
yang diangkat tersebut berisi Tandan Buah Sawit yang sudah direbus.
Threser (Bantingan)Fungsi
dari Thresing adalah untuk melepaskan buah sawit dari janjangannya
(tandan sawit) dengan cara mengangkat dan membantingnya serta mendorong
janjang kosong (tandan kosong sawit) ke empty bunch conveyor (konveyor
tandan kosong sawit).
Proses Pengempaan (Pressing Process) Proses Kempa adalah dimulai dari pengambilan minyak dari buah
Kelapa Sawit dengan jalan pelumatan (di mesin digester) dan pengempaan
(di mesin screw press sawit). Baik buruknya pengoperasian peralatan
mempengarui efisiensi pengutipan minyak. Proses ini terdiri dari :
Digester Setelah buah pisah dari janjangan (tandan sawit), lalu buah
dikirim ke Digester dengan cara buah masuk ke Conveyor Under Threser
yang berfungsi untuk membawa buah sawit ke Fruit Elevator yang fungsinya
untuk mengangkat buah sawit keatas, lalu masuk ke distribusi conveyor
(distributing conveyor) yang kemudian menyalurkan buah sawit masuk ke
Digester. Di dalam digester tersebut buah atau berondolan yang sudah
terisi penuh, akan diputar atau diaduk dengan menggunakan pisau pengaduk
(stirring arm) yang terpasang pada bagian poros II, sedangkan
pisau bagian dasar sebagai pelempar atau mengeluarkan buah
sawit dari digester ke screw press.
Fungsi Digester :
1.Melumatkan daging buah sawit
2.Memisahkan daging buah sawit
dengan biji (nut) 3.Mempersiapkan
Feeding ke dalam mesin screw Press
4.Mempermudah proses pengepresan minyak di mesin screw Press PKS 5.
Proses pemanasan / melembutkan buah sawit Digester Pabrik Sawit
Screw Press (mesin kempa ulir sawit) Fungsi dari Mesin Screw Press dalam proses produksi kelapa sawit
adalah untuk memeras berondolan buah sawit yang telah dicincang, dilumat
di digester untuk mendapatkan minyak kasar. Buah – buah sawit yang
telah diaduk secara bertahap dengan bantuan pisau – pisau pelempar
dimasukkan kedalam feed screw conveyor dan mendorongnya masuk ke dalam mesin kempa ulir sawit ( palm oil twin screw press ). Oleh adanya tekanan screw yang ditahan oleh cone, berondolan buah sawit tersebut diperas sehingga melalui lubang – lubang press cage, minyak
dipisahkan dari serabut dan biji. Selanjutnya minyak menuju
stasiun klarifikasi (clarification station) , sedangkan ampas (cake)
dan biji (nut) masuk ke stasiun kernel.
Screw Press / Kempa Ulir Sawit
Cara Kerja Mesin Screw Press (Kempa Ulir Sawit) Motor listrik adalah sumber gerakan yang berfungsi untuk menggerakkan mesin screw press sawit ( double screw press). Screw press Kelapa Sawit dihidupkan
melalui Control panel (panel kendali) sekaligus sistem hidroliknya,
lalu dimasukkan air panas (hot water) dengan suhu 90°C melalui
pipa masuk (pipe inlet). Motor listrik akan memutar pulley (puli)
melalui poros motor dengan daya 30 Kw dengan putaran 1475 rpm (untuk
kapasitas screw press 15 Ton per jam) .Pulley akan menggerakkan sabuk
penghantar putaran ke pulley yang terpasang pada poros (as) yang
menghubungkan ke gear reducer (gearbox) ,dan gear reducer(gearbox) digerakkan
poros utama yang dihubungkan dengan kopling (coupling) .Poros (as)
utama menggerakkan roda gigi (gear) perantara yang mengakibatkan
kedua poros berulir akan bergerak berlawanan arah dengan putaran yang
sama.
Pada ujung ulir terdapat dua buah konis (conical) yang digerakkan
dengan bantuan sistem hidrolik dengan gerakan maju-mundur
(forward/backward) sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan dengan tujuan
untuk meningkatkan hasil pengepresan dan tekanannya sebesar 30-50 bar.
Minyak sawit yang dihasilkan oleh mesin press dialirkan ke oil vibrating screen (mesin ayakan getar) dan kemudian dialirkan ke crude oil tank untuk diproses lebih lanjut,sedangkan serabut (fibre) dan biji buah sawit(nut) yang masih mengandung 4% minyak dialirkan ke cake breaker conveyor (CBC) untuk proses selanjutnya. Motor listrik memutar poros screw press yang di reduksi (dikurangkan) oleh gearbox dan putarannya dari 1475 rpm menjadi 12 rpm.
Kapasitas mesin screw press yang direncanakan harus
sesuaikan dengan kapasitas olahan pabrik sawit. Dalam menentukan
kapasitas mesin screw press sawit yang akan dipergunakan , maka ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
Sebelum kelapa sawit masuk kedalam screw press , massa awal buah
kelapa sawit telah berkurang. Hal ini disebabkan karena berlangsungnya
proses penebahan pada mesin thresher / stripper / bantingan. Massa sawit
yang berkurang yang dimaksud adalah berupa tandan kosong sawit yang
dipindahkan dengan konveyor.
Untuk dapat memperoleh hasil pressing yang baik ,maka perlu
diperhatikan mesin screw press harus dalam keadaan selalu penuh.
Kondisi ini dibutuhkan untuk memperoleh efisiensi yang lebih baik dari
penekanan terhadap buah sawit, sebab jika banyak ruang kosong pada saat
penekanan maka hasilnya tidak maksimal.
Motor listrik sebagai sumber gerakan yang berfungsi untuk menggerakan mesin double screw press dihidupkan
melalui panel kendali sekaligus sistem hidroliknya, lalu dimasukkan air
panas dengan suhu 90°C melalui pipa masuk (pipe inlet). Motor listrik
hidup memutar pulley melalui poros motor dengan daya 22 Kw (untuk mesin
screw press kapasitas 15 Ton/jam) dan putaran 1450 rpm. Pulley
menggerakkan V-belt (sabuk ) menghantarkan putaran ke pulley yang
terpasang pada poros yang menghubungi ke gearbox, dari gearbox digerakan
poros utama yang dihubungkan dengan kopling. Poros (As) utama
menggerakan roda gigi perantara sehingga mengakibatkan kedua poros
berulir akan bergerak berlawanan arah dangan putaran yang sama.
Detail Kerja Mesin Screw PressPrinsip
kerja ekstraksi minyak melalui mesin screw press ini adalah dengan
menekan bahan lumatan dalam tabung yang berlubang dengan alat ulir yang
berputar sehingga minyak dapat keluar lewat lubang-lubang press cage.
Besarnya tekanan di kempa ini dapat diatur secara elektris dan
tergantung dari volume bahan yang akan di press. Mesin Kempa Ulir Sawit
(screw press) ini terdiri dari sebuah selinder yang berlubang lubang
didalam terdapat sebuah ulir yang berputar. Tekanan kempa ulir diatur
oleh dua buah kerucut (konis) berada pada kedua ujung pengempa, yang
bergerak maju mundur secara hidrolik. Tekanan hidrolik sekitar 50 –
70 kg / cm3 mengakibatkan ampas basah. Kehilangan minyak
(oil losses) pada ampas (cake) dan biji (nut) akan mempengaruhi
pada proses stasiun selanjutnya, ampas (cake) yang basah akan
mengakibatkan pembakaran di dalam dapur Boiler tidak sempurna. Tekanan
yang terlalu tinggi misalnya 70 kg / cm3 akan mengakibatkan kehilangan
inti (kernel losses) yang tinggi sehingga keseimbangan dalam mesin ini
sangat diperlukan. Hal yang perlu deperhatikan adalah ampas kempa
(press cake) yang keluar harus merata dalam arti tidak terlalu
basah dan tidak terlalu kering, jika terjadi gangguan /
kerusakan, sehingga mesin screw press harus berhenti untuk waktu yang
lama maka untuk mencegah hal – hal yang tidak diiginkan, mesin screw
press harus selalu di periksa dan menjalankan perawatan rutin (berkala)
pada screw press.
Kecepatan putar mesin Kempa Ulir harus disesuaikan dengan kapasitas
Tandan Buah Segar (buah sawit) yang akan dipress, dengan tujuan agar
efisiensi proses pressing lebih maksimal supaya target yang diiginkan
perusahaan dapat tercapai sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang
diterapkan oleh PKS sesuai proses pengolahan tbs di pabrik kelapa sawit.
Dalam Mesin Screw Press (Kempa Ulir Sawit) ini terdiri sebuah
silinder yang berlubang – lubang dan di dalamnya terdapat 2 buah ulir
yang berputar berlawanan arah dan tekanan screw press diatur oleh 2 buah
konis (cone) berada pada bagian ujung press, yang dapat
digerakan maju mundur secara hidrolik.
Dalam proses pengolahan kelapa sawit di pabrik, Minyak sawit yang
keluar dari Feeder Screw dan main Screw ditampung dalam talang minyak
(oil gutter) dan untuk mempermudah pemisahan , pengaliran minyak pada
Feeder Screw dilakukan injeksi uap dan penambahan air panas (salah satu
bagian proses pengolahan kelapa sawit menjadi cpo)
Dalam proses di screwpress ini kita juga perlu ada manajemen proses pengolahan limbah padat kelapa sawit.
e. Proses Pemurnian Minyak (Clarification Station)
Setelah melewati proses Screw Press (masih banyak proses
produksi di pabrik kelapa sawit yang akan dijelaskan dalam artikel
lain) maka didapatlah minyak kasar / Crude Oil dan ampas press yang
terdiri dari fiber. Kemudian Crude Palm Oil masuk ke stasiun klarifikasi
dimana proses pengolahannya sebagai berikut :
Sand Trap Tank ( Tangki Pemisah Pasir) Setelah di press (salah satu proses pabrik sawit) maka Crude
Palm Oil yang mengandung air, minyak, lumpur masuk ke Sand Trap Tank.
Fungsi dari Sand Trap Tank adalah untuk menampung pasir/manangkap pasir
yang ada. Temperatur pada sand trap mencapai 95 °C
Vibro Separator / Vibrating Screen (Ayakan Getar) Fungsi dari Vibro Separator adalah untuk menyaring Crude Oil
dari serabut – serabut (fiber) yang dapat mengganggu proses pemisahan
minyak. Sistem kerja mesin penyaringan itu sendiri dengan sistem getaran
– getaran (simetris) , dan pada Vibro kontrol perlu penyetelan pada
bantul yang di ikat pada elektromotor supaya Getaran berkurang dan
pemisahan lebih efektif.
Continuous Settling Tank (CST) / Vertical Clarifier Tank (VCT) Fungsi dari Continuous Settling Tank (CST atau sering disebut
juga Clarification Settling Tank) adalah untuk memisahkan minyak,
air dan kotoran (Non Oily Solid / NOS) secara gravitasi. Dimana minyak
dengan berat jenis yang lebih kecil dari 1 akan berada pada lapisan atas
dan air dengan berat jenis = 1 akan berada pada lapisan tengah
sedangkan Non Oily Solid (NOS ) dengan berat jenis lebih besar dari 1
akan berada pada lapisan bawah.
Fungsi Skimmer dalam CST adalah untuk membantu mempercepat pemisahan
minyak dengan cara mengaduk (stirring) dan memecahkan padatan serta
mendorong lapisan minyak yang mengandung lumpur (Sludge). Temperatur
yang cukup (95 °C) akan memudahkan proses pemisahan ini.
Prinsip kerja didalam CST dalam proses pengolahan pada pabrik kelapa
sawit adalah dengan menggunakan prinsip keseimbangan antara larutan
yang berbeda berat jenis. Prinsip bejana bertekanan diterapkan
dalam mekanisme kerja di CST (continuous settling tank) sesuai alur
proses produksi pabrik kelapa sawit. Bagan Kerja CST
Oil TankFungsi
dari Oil Tank adalah sebagai tempat sementara Oil sebelum diolah oleh
Purifier. Proses Pemanasan dilakukan dengan menggunakan Steam
Coil (koil pemanas) untuk mendapatkan temperatur yang diinginkan yakni
95° C. Kapasitas Oil Tank bermacam macam tergantung kapasitas PKS.
Oil Purifier (Pemurni Minyak)Fungsi
dari Oil Purifier (pemurni minyak) adalah untuk mengurangi kadar
air dalam minyak sawit dengan prinsip kerja sentrifugal. Pada saat
alat ini dilakukan proses diperlukan temperatur suhu sekitar 95o C.
Vacuum DryerFungsi
dari Vacuum Dryer dalam proses produksi kelapa sawit menjadi cpo adalah
untuk mengurangi kadar air dalam minyak produksi. Cara kerjanya sendiri
adalah minyak disimpan dalam bejana melalui nozzle/ Nozel.
Suatu jalur re-sirkulasi dihubungkan dengan suatu pengapung
didalam bejana supaya jikalau ketinggian permukaan minyak menurun
pengapung akan membuka dan men-sirkulasi minyak kedalam bejana.
Sludge Tank (Tangki Lumpur) Fungsi dari Sludge Tank adalah tempat tampung sementara sludge (
bagian dari minyak kasar yang terdiri dari padatan dan zat cair)
sebelum diolah oleh sludge seperator / sludge centrifuge (low speed
separator). Pemanasan dilakukan dengan menggunakan sistem injeksi untuk
mendapatkan temperatur yang dinginkan yaitu sekitar 95° C.
Sand Cyclone / Pre- cleanerFungsi
dari Sand Cyclone adalah untuk menangkap pasir yang terkandung dalam
sludge (lumpur) dan untuk memudahkan proses selanjutnya.
Rotary Brush Strainer ( Saringan Berputar)Fungsi
dari Rotary Brush Strainer adalah untuk mengurangi serabut yang
terdapat pada sludge (lumpur) sehingga tidak mengganggu kerja Sludge
Separator / Sludge Centrifuge. Brush Strainer ini terdiri dari saringan
dan sikat (besi) yang berputar.
Sludge Separator / Low Speed Sludge Centrifuge Fungsi dari Sludge Seperator / Low Speed Sludge Centrifuge
adalah untuk mengambil minyak yang masih terkandung dalam sludge dengan
prinsip gaya sentrifugal. Dengan gaya sentrifugal, minyak yang berat
jenisnya (BJ) lebih kecil akan bergerak menuju poros dan terdorong
keluar melalui sudut – sudut ruang tangki pisah (separating
tank). Sludge Separator ada terdiri atas : Low Speed (sering disebut
juga Sludge Centrifuge) dan High Speed Separator. Mesin ini adalah salah
satu bagian dari mesin untukproses pengolahan limbah pabrik kelapa
sawit / proses pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit.
Storage Tank (Tangki Timbun CPO)Fungsi
dari Storage Tank (Tangki Timbun) dalam proses pengolahan kelapa
sawit sampai menjadi cpo adalah untuk penyimpanan sementara minyak
produksi yang dihasilkan sebelum dikirim. Storage Tank
harus rutin dibersihkan secara terjadwal dan pemeriksaan kondisi Steam
Oil harus dilakukan secara rutin supaya temperatur nya terjaga, selain
itu apabila terjadi kebocoran pada pipa Steam Oil dapat mengakibatkan
naiknya kadar air pada CPO dan terganggunya proses pengolahan pabrik
minyak kelapa sawit / proses produksi industri kelapa sawit
Tangki Timbun CPO
f. Proses Pengolahan Biji ( Kernel Station )
Sudah dijelaskan bahwa setelah pengepresan akan menghasilkan Crude
Oil dan Fiber. Fiber tersebut akan masuk ke stasiun Kernel (alur proses
pengolahan pabrik kelapa sawit), dibawah ini ada beberapa alat dalam
proses pengolahan biji (salah satu proses pengolahan kelapa sawit
menjadi pko):
Cake Breaker Conveyor (CBC) Kegunaan dari Cake Breaker Conveyor adalah untuk membawa dan
memecahkan gumpalan Cake dari stasiun Press (mesin screw press) ke
depericarper.
DepericarperKegunaan
dari Depericarper adalah untuk memisahkan fiber dengan nut dan membawa
fiber untuk menjadi bahan bakar boiler (ketel uap). Fungsi kerjanya
adalah tergantung pada berat massa, yang berat massanya lebih ringan
(fiber) akan terhisap oleh fan / blower. Yang massanya lebih berat (nut)
akan masuk menuju ke Nut Polishing drum.
Fungsi dari Nut Polishing Drum adalah :
Membersihkan biji (nut) dari serabut – serabut yang masih melekat
Membawa nut (biji) dari Depericarper ke Nut transport
Memisahkan nut (biji) dari sampah (dirt)
Memisahkan gradasi nut (biji)
Nut SiloFungsi
dari Nut Silo adalah tempat penyimpanan sementara nut (biji)
sebelum diolah pada proses berikutnya. Bila proses pemecahan nut (biji)
dengan menggunakan mesin nut Cracker / Ripple Mill, maka nut
silo harus dilengkapi dengan sistem pemanasan (Heater)
Riplle Mill (Nut Cracker) Fungsi
dari riplle Mill adalah untuk memecahkan nut (biji) . Pada Ripple Mill
terdapat rotor rod bagian yang berputar serta Ripple Plate bagian yang
diam. Nut (biji sawit) masuk diantara rotor dan Ripple Plate sehingga
saling berbenturan dan memecahkan cangkang dari nut (biji sawit).
Ripple Mill / Nut Cracker
ClaybathFungsi
dari Claybath adalah untuk memisahkan cangkang dan inti sawit pecah
(broken kernel) yang besar dan beratnya hampir sama. Proses pemisahan
dilakukan berdasarkan kepada perbedaan berat jenis (BJ) . Bila campuran
cangkang dan inti dimasukan kedalam suatu cairan yang berat jenisnya
diantara berat jenis cangkang dan inti maka untuk berat jenisnya yang
lebih kecil dari pada berat jenis larutan akan terapung diatas dan yang
berat jenisnya lebih besar akan tenggelam. Kernel (inti sawit) memiliki
berat jenis lebih ringan dari pada larutan kalsium karbonat sedangkan
cangkang berat jenisnya lebih besar.
Bagan Kerja Claybath
Hydro CycloneFungsi
dari Hydro Cyclone adalah:
1. Mengutip kembali inti yang terikut dalam cangkang
2. Mengurangi loses (inti cangkang) dan kadar
kotoran (dirt)
Kernel Tray DryerFungsi
dari Kernel Tray Dryer adalah untuk mengurangi kadar air (moisture
content) yang terkandung dalam inti produksi. Jika kandungan air tinggi
pada inti (kernel) akan mempengaruhi nilai penjualan, karena jika kadar
air tinggi maka ALB (Asam Lemak Bebas / Free Fatty Acid) juga tinggi.
Pada Kernel Silo ada 3 tingkatan yaitu atas 70 derajat celcius, tengah
60 derajat celsius, bawah 50 derajat celcius. Pada sebagian Pabrik Sawit
ada yang menggunakan sebaliknya yaitu atas 50 derajat, tengah 60
derajat celsius, dan bawah 70 derajat celcius.
Kernel Silo PKS
Kernel StorageFungsi
dari Kernel Storage (Penyimpanan Inti) ini adalah untuk tempat
penyimpanan inti produksi sebelum dikirim keluar untuk dijual. Kernel
Storage pada umumnya berupa bulk Kernel silo yang seharusnya dilengkapi
dengan fan / blower agar uap yang masih terkandung dalam inti (kernel)
dapat keluar dan tidak menyebabkan kondisi dalam Storage lembab yang
pada akhirnya menimbulkan jamur pada Inti (kernel).
Di artikel lain, juga akan dijelaskan proses pembuatan kelapa sawit
menjadi minyak goreng (proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak
goreng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar